Komitmen Kahf International dalam Pendidikan

Usai menyelenggarakan Open House di Hotel Gren Alia Prapatan (28/8/2022) bulan lalu, Kahf International Boarding School (KIBS) Bogor menggelar seleksi tahap pertama Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk Tahun Pelajaran 2023-2024 di Kampus IPB Dramaga Bogor (1/10/2022).

Mayoritas peserta seleksi PPDB KIBS tersebut berasal dari berbagai kota di Jabodetabek. Peserta dari Jabodetabek mengikuti langsung secara tatap muka (offline). Tujuannya agar dapat bersilaturahim langsung antara calon santri dan Tim KIBS beserta Yayasan. Sementara peserta dari Kerawang dan Sumatera Selatan diizinkan untuk mengikuti secara online.

Ada empat (4) tahapan seleksi yang digelar oleh KIBS. Mulai dari test bacaan dan hafalan Al-Quran, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Psikotest dan Wawancara.

Menurut Ketua Pembina Yayasan Harun Taufiq Indonesia,  Al-Quran adalah ruh utama dalam konten pendidikan dan pengajaran di KIBS. “Meskipun kita hanya mewajibkan tiga juz untuk standar kelulusan santri, tetapi santri diharapkan dapat menghafalkannya dengan mutqin. Bukan sekedar bacaan, tapi juga kandungannya” ujar H. Harun Tofik, ST dalam sela-sela diskusi dengan orang tua peserta seleksi.

“Sedikit tapi lancar, lebih baik dari pada banyak tapi hanya catatan di atas kertas” ujar beliau.

Namun demikian, bagi santri yang memiliki minat untuk serius menyelesaikan hafalannya sampai selesai 30 juz dan memang mampu, tentunya hal itu juga menjadi kebanggaan sendiri dan insyaaAllah akan difasilitasi oleh KIBS melalui bimbingan yang intensif.

Selain Al-Quran, KIBS mengeksplorasi potensi Bahasa Arab dan Bahasa Inggris calon peserta didik. Sebagai sekolah internasional KIBS sangat konsen dengan pengembangan bahasa asing santri.

Sementara itu psikotest merupakan materi seleksi yang tidak kalah penting.  Bekerjasama dengan Psikolog lulusan Universitas Indonesia (UI) dan bersertifikat dari Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), KIBS sangat memperhatikan potensi kecerdasan calon santri secara IQ, minat dan attitude. Bagi santri yang nilai psikotestnya dibawah standar, khususnya IQ dan attitude (prilaku), maka akan muncul tulisan “TIDAK DISARANKAN”. Artinya, kemungkinan besar meskipun orang tua memiliki kemampuan lebih dari sisi keuangan tetap tidak diterima.

“Bukan sekedar dapat santri. Tapi kita juga harus selektif” ujar Ketua Pembina Yayasan yang juga CEO PT. Logika Pratama ini.

“Dana itu penting, tapi kualitas itu harus jadi prioritas” tegas beliau dalam suatu kesempatan.

Sebagai bentuk komitmen Yayasan dalam mendidikasikan diri di bidang pendidikan dan dakwah, Ketua Pembina Yayasan Harun Taufiq Indonesia mengaskan bahwa komitmen itu bukan hanya pada kuantitas, tapi juga kualitas. Dalam kata lain, bahwa Yayasan akan berkomitmen menyelenggarakan pendidikan yang nyaman sebarapa pun jumlah pendaftar. 

Adapun kenyamanan yang dimaksud adalah kenyamanan santri selama berada di Pesantren KIBS, mulai dari ruang kelas, meja kursi, tempat tidur, menu makan hingga para guru dan pembimbing. Semua membutuhkan perhatian dan kerjasama dari semua pihak, khususnya calon wali santri. [Admin].